H

H

Puasa setelah Bulan Ramadan : Berikut Manfaatnya menurut Ilmu Kesehatan Masyarakat.


 
Muh Farel Dzulhy,S.Ked

(Dokter Muda Bagian IKM-IKK-IKP Fakultas Kedokteran-UMI Makassar) 


Pendahuluan

Bulan Ramadhan adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, di mana mereka menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Namun, manfaat puasa tidak berhenti pada bulan Ramadhan saja. Islam menganjurkan umatnya untuk melanjutkan puasa sunah setelah Ramadhan, seperti ; Puasa Syawal, Senin-Kamis, dan Ayyamul Bidh. Dalam konteks Ilmu Kedokteran Masyarakat dan Ilmu Kesehatan Komunitas, kebiasaan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan individu dan masyarakat secara luas.1

 

Efek Fisiologis Puasa Pasca-Ramadhan

            1. Perbaikan Metabolisme

Puasa membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah, yang penting untuk pencegahan diabetes tipe 2.2

            2. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Studi menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol LDL, dan trigliserida.2,3

            3. Pengendalian Berat Badan

Melanjutkan puasa secara berkala membantu menjaga berat badan ideal dengan cara membatasi asupan kalori dan meningkatkan pembakaran lemak.2,5

            4. Detoksifikasi dan Regenerasi Sel

Puasa memicu proses autofagi, yaitu pembersihan sel dari zat sisa dan sel rusak, yang berkontribusi terhadap pencegahan penyakit degeneratif.3

 

Dampak Psikososial dan Perilaku Kesehatan

Dari sudut pandang kedokteran masyarakat:

            1. Meningkatkan Kesadaran Kesehatan

Komunitas yang terbiasa berpuasa cenderung lebih disiplin dalam pola makan dan lebih sadar terhadap gaya hidup sehat.1

            2. Penguatan Dukungan Sosial

Aktivitas puasa bersama, seperti buka puasa sunah bersama, menciptakan ikatan sosial yang kuat dan membangun solidaritas masyarakat.1

            3. Penurunan Konsumsi Berlebihan

Kebiasaan puasa membantu menurunkan perilaku konsumtif dalam makanan dan meningkatkan pola hidup sederhana.1

 

Relevansi dengan Program Promosi Kesehatan

Dalam program IKM dan IKK, promosi puasa sunah dapat menjadi bagian dari upaya preventif:

           1. Intervensi Gaya Hidup Sehat

Edukasi tentang manfaat puasa dapat dimasukkan dalam program promosi gizi seimbang dan pengendalian penyakit tidak menular.4

           2. Pencegahan Primer

Puasa dapat dimanfaatkan sebagai strategi pencegahan primer dalam mengurangi faktor risiko penyakit kronis.4

 

Kesimpulan

Puasa setelah Ramadhan bukan hanya ibadah spiritual, tetapi juga praktik kesehatan yang terbukti membawa manfaat secara fisik, mental, dan sosial. Dalam konteks Ilmu Kedokteran Masyarakat, kebiasaan ini berpotensi menjadi bagian dari strategi kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah penyakit.

 

Referensi : 

  1. Mofleh, A. S., et al. (2021). Health Benefits of Ramadan Fasting: A Literature Review. Journal of Nutrition and Metabolism, 2021, 1-10.
  2. Patterson, R. E., et al. (2015). Intermittent Fasting and Human Metabolic Health. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, 115(8), 1203–1212.
  3. Longo, V. D., & Panda, S. (2016). Fasting, Circadian Rhythms, and Time-Restricted Feeding in Healthy Lifespan. Cell Metabolism, 23(6), 1048–1059.
  4. Kementerian Kesehatan RI. (2022). Pedoman Gizi Seimbang untuk Masyarakat. Jakarta: Kemenkes RI.
  5. Antoni, R., Johnston, K. L., Collins, A. L., & Robertson, M. D. (2017). Effects of intermittent fasting on glucose and lipid metabolism. Proceedings of the Nutrition Society, 76(3), 361–368.

Subscribe to receive free email updates: